vertikal garden solusi lahan kecil
Ini dia solusi mantap
buat yang ingin membuat taman tapi tidak memiliki lahan atau tempat yang
memadai.
Sekilas tentang
Vertical Garden atau kebun vertikal seperti menyalahi kodrat dimana tanaman
umumnya tumbuh secara horisontal. Namun, solusi ini menjadi jawaban penghijauan
di lahan-lahan terbatas akibat pertumbuhan kota.
Jauh sebelum dikenal di Indonesia, masyarakat
dari negara-negara yang memiliki lahan terbatas sudah memanfaatkan solusi ini,
contohnya di Jepang. Pemerintah Singapura menunjukkan dukungan dengan
memberikan insentif kepada masyarakat atau bangunan yang menggunakan vertical
garden. Vertical Garden mulai dikenalkan pada tahun 1994 oleh ahli botani
Perancis bernama Patrick Blanc. Blanc berpendapat tak semua tumbuhan
membutuhkan tanah dalam keadaan tertentu. Dengan pengaturan dan perancangan
khusus, tanaman menjelma indah menjadi kebun di seluruh
Menurut Asroel Alamsjah dari Tropica
Greeneries, masyarakat di Indonesia dapat menggunakan solusi ini untuk
menghadirkan nuansa segar dan hijau di rumah. Juga membantu menghasilkan udara
segar di antara pekatnya polusi kota. "Untuk vertical garden, Indonesia
beruntung karena memiliki banyak tanaman tropis," katanya.
Diakui oleh Asroel untuk membuat vertical
garden masih terganjal tingginya biaya. Biaya yang tinggi dikarenakan teknik
pemasangan juga media tanam yang masih impor. Kisaran harganya, kata Asroel Rp
1 juta - Rp 4 juta per meter persegi, itu termasuk sistem penggantungan di
dinding.
Mewujudkan vertical garden seperti tertera
pada gambar pastinya membutuhkan biaya sangat tinggi. Namun, tetap ada beberapa
teknik penghijauan di dinding yang disebut Vertical Greenery. Tekniknya antara
lain, Green Fasade, Sling system , Wire Mess System, Rack System , Pipe System,
Kawat Loket, dan Geo Bag System.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar